21 April 2009

KIPRAH ANAK DESA MEMBANGUN SEKADAU



OLEH: MUNAWAR M. SAAD
Kabupaten Sekadau merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat yang berdiri pada tahun 2003. Berdirinya Kabupaten Sekadau ini adalah hasil jerih payah elemen masyarakat melalui perjuangan yang cukup melelahkan. Ide pemekaran Kabupaten Sanggau yang dilakukan oleh elemen masyarakat dan tim khusus mendapatkan respon yang positif dari legislatif maupun eksekutif, baik di tingkat Kabupaten Daerah Sanggau, maupun Propinsi Kalimantan Barat. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 10 Tahun 2002 tanggal 22 Agustus 2002 tentang Persetujuan DPRD Mengenai Pemekaran Kabupaten SanggauKeputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 15 Tahun 2002 tanggal 25 September 2002 tentang Persetujuan DPRD Propinsi Kalimantan Barat Terhadap Pemekaran Wilayah Kabupaten Sanggau.

Setelah melalui pembahasan yang panjang oleh Komisi II DPR-RI dan Departemen Dalam Negeri, akhirnya ditetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di Provinsi Kalimantan Barat yang diundangkan pada tanggal 18 Desember 2003.

Sejak tahun 2003, Sekadau resmi menjadi pemerintahan Kabupaten yang otonom, lepas dari wilayah Kabupaten Sanggau. Impian masyarakat Kabupaten Sekadau menjadi kenyataan setelah ditetapkannya UU Nomor 34 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Sekadau.

Sekarang Kabupaten Sekadau telah berusia kurang lebih 6 tahun. Tentu, banyak perubahan dan perkembangan yang menarik untuk diteliti yang kemudian dibukukan dan dipublikasikan secara luas. Namun, menurut pengamatan kami, informasi tentang Kabupaten Sekadau belum diketahui secara luas, baik oleh masyarakat Kabupaten Sekadau, maupun masyarakat pada umumnya.

Sekadau adalah Kabupaten keduabelas di Kalimantan Barat setelah Kota Singkawang. Sekadau menyimpan berbagai potensi dan kisah unik untuk diketahui. Sekadau yang dikenal dengan sebutan Lawang Kuari dengan visi : “Terwujudnya Masyarakat Sekadau Yang Maju, Mandiri dan Demokratis. Kabupaten Sekadau memiliki keunikan tersendiri. Salah satu keunikan Kabupaten Sekadau adalah penduduknya yang plural dalam etnis dan agama. Masyarakat Kabupaten Sekadau tetap hidup rukun dan damai dalam keharmonisan. Disamping itu, Kabupaten Sekadau memiliki potensi sumber daya alam yang indah dan sejuk, memiliki beragam budaya, dan kaya akan obyek wisata.

Pemerintahan Kabupaten Sekadau bermula dari sebuah kecamatan yang berada dalam lingkungan wilayah Kabupaten Sanggau. Pada tahun 2003 perjuangan pembentukan Kabupaten Sekadau mencapai puncaknya setelah resmi berdiri sebagai pemerintahan Kabupaten yang definitif. Sekadau mulai berbenah dan pembangunan pun mulai menggeliat, seiring dengan semakin meningkatnya sektor perdagangan dan jasa, yang semakin pesat, sehingga diperlukan kecepatan, kemudahan, dan ketepatan pelayanan.

Kabupaten Sekadau, selain merupakan pusat pemerintahan yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sintang, juga merupakan wilayah penyangga Propinsi Kalimantan Barat yang diarahkan untuk Kabupaten pemukiman, Kabu-paten pendidikan, pusat pelayanan perdagangan dan jasa dan Kabupaten pariwisata.

Banyak program yang telah dilaksanakan oleh Bapak Simon Petrus, S.Sos, M. Si Bupati Kabupaten Sekadau dan Abun Ediyanto, SE, MM serta jajarannya dalam membangun Kabupaten Sekadau. Di sektor pembangunan fisik, Kabupaten Sekadau mengalami kemajuan yang luar biasa. Sekarang ini pemerintahan Kabupaten Sekadau sangat komited dan konsekuen membangunan Sekadau menjadi Kabupaten yang maju dan terbuka, Kabupaten perdagangan dan pariwisata.

Keberhasilan yang telah dicapai tersebut tentu tidak terlepas dari peran kepemimpinan Bupati Simon Petrus, S.Sos, M.Si yang didukung penuh oleh DPRD Kabupaten Sekadau dan masyarakat. Beliau memimpin dengan hati yang tulus dan amanah yang selalu dekat dengan rakyat sehingga dipercaya memimpin Kabupaten Sekadau. Berkat dukungan pimpinan DPRD Kabupaten Sekadau, bantuan dan kerjasama yang baik dengan bawahan dan staf, sang Bupati berjaya memimpin Kabupaten Sekadau menuju perkembangan yang cukup membang-gakan.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulisan buku Kiprah Anak Desa Membangun Kabupaten Sekadau mendesak untuk dilakukan agar tidak kehilangan momentum. Selain itu, dengan dibukukannya Buku Kiprah Anak Desa Membangun Kabupaten Sekadau maka masyarakat luas dapat mengetahui lebih jauh tentang perkembangan dan kemajuan Kabupaten Sekadau di bawah kepemim-pinan seorang anak desa Bapak Simon Petrus, S.Sos, M. Si. Dengan demikian buku ini diharapakan akan menjadi salah satu sarana promosi daerah dan saksi sejarah kepemimpinan seorang Bupati yang tulus dalam memimpin.